A. Terbentuknya
Tata Surya
1.
Teori
kabut: Immanuel Kant
Pada awalnya terdapat gumpalan
kabut yang lama-lama di bagian tengahnya membentuk gumpalan gas yang kemudian
membentuk matahari dan planet lainnya.
2.
Teori
planetesimal: Thomas Chamberlin
Matahari telah ada pada awalnya, kemudian ada bintang
yang mendekat dan terjadilah penarikan massa matahari oleh bintang tersebut.
Massa matahari yang terhambur inilah yang nantinya membentuk planet.
3.
Teori
pasang surut: Jeans dan Jefreys
Hampir sama dengan teori planetesimal, bedanya massa
matahari yang tertarik bintang membentuk tonjolan dan membeku yang nantinya
menjadi planet.
4.
Teori
awan debu: Weizsaeker dan Kniper Tata surya berasal dari gumpalan gas dan debu yang
membentuk cakram di bagian tengah dan tipis di pinggirnya. Bagian tengah
membentuk matahari (karena menekan sehingga panas dan pijar) sedangkan
pinggirnya membentuk planet (karena berputar dengan cepat).
5.
Teori
nebula: Laplace
Tata surya berasal dari gumpalan gas yang bersuhu tinggi
dan berputar sangat cepat yang menyebabkan sebagian darinya terlempar dan
membeku membentuk planet.
B.
Pusat Tata Surya
1.
Teori
geosentris: Ptolomeus
Semua benda angkasa termasuk matahari beredar
mengelilingi bumi sebagai pusat tata surya/ porosnya.
2.
Teori
heliosentris: Copernicus
Matahari merupakan pusat tata
surya dan planet-planet mengelilingi matahari.
3.
Hukum
Kepler
a) Hukum
Kepler I: semua planet beredar me-ngelilingi matahari dengan lintasan
berbentuk elips dan matahari berada di salah satu titik apinya.
b) Hukum Kepler II: dalam
periode yang sama, garis hubung antara matahari dengan planet membentuk
bidang-bidang yang sama luas-nya.
c)
Hukum Kepler III: pangkat dua periode sebuah
planet mengelilingi matahari, berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak
rata-rata ke matahari.
C.
Tata Surya dan Benda Angkasa
1. Galaksi Bimasakti/Milkyway:
- Matahari
- Planet dalam, yang terdiri dari: Merkurius, Venus, Bumi
- Planet luar, yang terdiri dari: Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus
2. Bintang: benda langit yang mengeluarkan
cahaya sendiri.
3. Komet: bintang berekor.
4. Meteor: pecahan planet/bintang yang
melayang di angkasa.
D.
Revolusi dan Rotasi
- Revolusi adalah periode sebuah planet
dalam mengelilingi matahari. Kala revolusi bumi adalah satu tahun, tepatnya 365
hari 6 jam 9 menit 10 detik.
Akibat
revolusi bumi:
1.
perbedaan
panjang siang dan malam,
2.
pergantian
musim,
3.
gerak semu
tahunan matahari.
- Rotasi adalah periode perputaran sebuah
planet pada porosnya. Kala rotasi
bumi adalah 24 jam.
Akibat
rotasi bumi:
1.
terjadinya
siang dan malam,
2.
peredaran
semu benda angkasa,
3.
perbedaan waktu,
4.
pembelokan
arah angin.
E.
Terbentuknya Bumi
1. Teori apungan dan pergeseran benua: semua benua
berasal dari satu daratan yang disebut pangea
yang kemudian terpecah akibat pergeseran secara perlahan ke arah ekuator
dan barat benua. Teori ini dikemukakan oleh Wagener dengan argumentasi:
a) Sebagian belahan bumi selatan
tertutup es (bukti: Afrika Selatan, India, dan Selandia baru).
b) Kesamaan struktur geologi batuan di Eropa Barat dengan Amerika
Utara, dan Afrika Barat dengan Afrika bagian selatan timur.
c) Greenland semakin mendekat ke Amerika Utara.
2. Teori
kontraksi: bumi mengalami penyusutan dan pengkerutan
karena pendinginan. Dalam kurun waktu yang lama terbentuk pegunungan dan
lembah. Teori ini dikemukakan oleh Descartes.
3. Teori pegunungan dan hubungannya
satu sama lain: bumi terbentuk bukan karena bencana alam. Teori ini dikemukakan
oleh Edwar Suess.
4. Teori James Dana: pemandangan alam akibat
pelapukan dan erosi.
F.
Lapisan Bumi
1. Kerak bumi/litosfer
a)
Lapisan terluar
b)
Terdiri atas batuan: lapisan
silisium dan aluminium (SiAl) dan lapisan silisium dan magnesium (SiMg)
c)
Tebal ±
1.200 km, berat jenis 2,8 gram/cm3
d)
Terdiri dari kerak benua dan
kerak samudera
2. Mantel/astenosfer
a) Berada di bawah litosfer
b) Tebal ± 1.700 km, berat jenis 5 gram/cm3
c) Berwujud bahan cair dan berpijar
d) Suhu 2.000o C
3. Inti bumi/barisfer
a) Berbahan padat tersusun atas nikel dan besi (NiFe)
b) Jari-jari 3.470 km
c) Inti dalam: padat, suhu ± 4.500o
C, diameter 2.740 km
d) Inti luar: cair, suhu ±
2.200o C, tebal 2.000 km
No comments:
Post a Comment