Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah cara untuk
mengatur atau mengorganisasikan seluruh aktivitas ekonomi, baik ekonomi rumah
tanggal Negara atau pemerintah maupun rumah tangga masyarakat swasta. Aktivitas
ekonomi yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat, meliputi kegiatan produksi, distribusi dan komisi.
Pada
dasarnya sistem ekonomi bisa dibagi menjadi 4 sistem yang mendasar, yaitu:
1. Sistem
ekonomi tradisional
|
Ciri-ciri
|
|
Kebaikan
|
|
Keburukan
|
1.
|
Belum ada pembagian kerja
|
1.
|
Setiap masyarakat termotivasi
|
1.
|
Tidak ada kerjasama antar
|
2.
|
Pertukaran dengan sistem
|
|
untuk menjadi produsen
|
|
individu atau masyarakat
|
|
Barter
|
2.
|
Produksi tidak ditujukan untuk
|
2.
|
Sulit mempertemukan kedua
|
3.
|
Jenis produksi ditentukan
|
|
mencari keuntungan
|
|
belah pihak yang saling
|
|
sesuai dengan kebutuhan
|
3.
|
Dengan sistem pertukaran
|
|
membutuhkan
|
4.
|
Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan
|
|
barter, masyarakat cenderung bertindak jujur
|
3.
|
Jenis dan jumlah barang yang diproduksi
sering tidak
|
5.
|
Bertumpu pada sector agraris
|
|
|
|
mencukupi kebutuhan
|
6.
|
Keadaan masyarakatnya masih statis, tradisional dan miskin.
|
|
|
4.
|
Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan
|
2. Sistem ekonomi sosialis/terpusat
Berdasarkan pada teori Karl Marx dalam bukunya yang berjudul “Das
Kapital” tahun 1867
|
Ciri-ciri
|
|
Kebaikan
|
|
Keburukan
|
1.
|
Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat
|
1.
|
Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian
|
1.
|
Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang
|
2.
|
Semua alat produksi dikuasai
|
2.
|
Relatif tidak ada jurang
|
|
memiliki pilihan
|
|
oleh Negara
|
|
pemisah antara orang kaya dan
|
2.
|
Potensi dan daya kreasi tidak
|
3.
|
Produksi, distribusi dan
|
|
miskin
|
|
berkembang
|
|
konsumsi diatur secara terpusat
|
3.
|
Hasil produksi dapat dinikmati
|
3.
|
Tidak terdapat kebebasan
|
4.
|
Inisiatif dan hak milik
|
|
secara rata
|
|
individu
|
|
perorangan
dibatasi.
|
4.
|
Mudah melakukan pengendalian harga.
|
|
|
3. Sistem ekonomi liberal
Berdasarkan pada teori yang dilakukan oleh Adam Smith (1723-1790)
dalam bukunya yang berjudul “The Wealth of Nations”, yang diterbitkannya pada
tahun 1776.
|
Ciri-ciri
|
|
Kebaikan
|
|
Keburukan
|
1.
|
Hak milik atas produksi di tangan perorangan
|
1.
|
Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas
barang yang
|
1.
|
Menimbulkan persaingan tidak sehat
|
2.
|
Harga barang ditentukan oleh
|
|
diproduksi
|
2.
|
Terdapat kesenjangan kaya
|
|
permintaan dan penawaran
|
2.
|
Terdorong untuk mengejar
|
|
dan miskin
|
|
Pasar
|
|
kemakmuran bagi dirinya
|
3.
|
Menimbulkan monopoli
|
3.
|
Adanya persaingan bebas
|
|
sendiri
|
4.
|
Terdapat eksploitasi SDM
|
4.
|
Tidak ada ikut campur tangan pemerintah dalam perekonomian
|
3.
|
Setiap orang atau pengusaha termotivasi mencari keuntungan
|
5.
|
Pemanfaatan SDA sering tidak memperhatikan
kelestarian lingkungan
|
5.
|
Modal memegang peran penting
|
4.
|
Pemilihan sector usaha disesuaikan dengan
|
|
|
6.
|
Terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar keuntungan
|
|
kemampuan
|
|
|
4. Sistem
ekonomi campuran (sosialis dan liberalis)
Sistem
ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis.
|
Ciri-ciri
|
|
Kebaikan
|
|
Keburukan
|
1.
|
Adanya campur tangan pemerintah dalam
perekonomian
|
1.
|
Sektor ekonomi pemerintah dan swasta terpisah secara jelas
|
1.
|
Jika peran pemerintah mendominasi akan timbulnya etatisme
|
2.
|
Pihak swasta ikut berperan dalam kegiatan
perekonomian
|
2.
|
Fluktuasi harga dapat lebih terkendali
|
2.
|
Jika peran swasta mendominasi, akan timbul
|
|
|
3.
|
Hak
milik perorangan diakui dan pemerintah mendorongnya
|
|
monopoli
yang merugikan masyarakat.
|

Sistem ekonomi yang digunakan di
Indonesia berdasar atas Demokrasi Ekonomi, artinya produksi dikerjakan oleh
semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan atau pemilihan
anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan
kemakmuran orang seorang.
Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila dan
UUD 1945 serta GBHN, sehingga disebut sebagai “Sistem Ekonomi berdasar
Demokrasi Ekonomi Pancasila”.
Demokrasi
ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung kebaikan sebagai
berikut:
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan,
- Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
- Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
- Sumber-sumber kekayaan dan keuangan Negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat pula.
- Warga Negara memliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak
- Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat
- Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga Negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
- Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar terpelihara oleh negara.
Sedangkan keburukan sistem perekonomian Indonesia yang harus dihindarkan diantaranya:
- Sistem free fight liberalism, yakni yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
- Sistem etatisme, yakni Negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit ekonomi di luar sector Negara.
- Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok.
No comments:
Post a Comment